
Satuan Tugas Pemberantasan Aktivitas Keuangan Ilegal (Satgas PASTI) mengimbau masyarakat untuk mewaspadai modus penipuan baru melalui teknologi kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI). AI berpotensi digunakan untuk penipuan dengan membuat tiruan suara (voice cloning) dan tiruan wajah (deepfake) yang dapat mengecoh para para korban dan menimbulkan kerugian.
Dikutip dari keterangan tertulis, Minggu (16/11/2025), terkait tiruan suara dijelaskan, teknologi AI memudahkan pelaku penipuan untuk merekam dan meniru suara seseorang yang dikenal seperti teman, kolega, atau keluarga. Dengan menggunakan suara yang sudah dipelajari tersebut, penipu dapat melakukan percakapan seolah-olah mereka adalah orang yang dikenal korban.
Begitu juga dengan tiruan wajah, teknologi AI juga memungkinkan pelaku penipuan untuk membuat video palsu yang meniru wajah dan ekspresi seseorang dengan akurat. Video ini dapat digunakan untuk meyakinkan korban bahwa mereka sedang berkomunikasi dengan orang yang mereka kenal, sehingga korban merasa lebih percaya.












