Latar Belakang
Eks Ketua Komisi III DPR RI, Bambang Wuryanto (Bambang Pacul), menanggapi polemik ijazah doktor Hakim Mahkamah Konstitusi (MK), Arsul Sani, yang dituding oleh Aliansi Masyarakat Pemerhati Konstitusi ke Bareskrim. Pacul, yang saat itu memimpin Komisi III saat Arsul diusulkan sebagai hakim MK, menegaskan bahwa Arsul memenuhi syarat legitimasi dan legalitas.
Fakta Penting
Pacul mengungkapkan bahwa saat memilih Arsul sebagai hakim MK, seluruh fraksi hampir sepakat mendukungnya. “Arsul Sani clear secara legitimasi. Hanya ada beberapa suara yang khawatir karena dikenal hemat, bukan pelit,” ujarnya. Meski demikian, Pacul menekankan bahwa gelar doktor Arsul dipilih dengan hati-hati, mengingat syarat mutlak untuk posisi hakim MK.
Dampak
Pernyataan Pacul menambahkan lapisan baru dalam polemik ini. Tanpa menggunakan penilaian forensik, legitimasi Arsul didukung berdasarkan konsensus fraksi dan syarat formal. Ini mengundang pertanyaan tentang standar verifikasi ijazah di masa depan dan dampaknya pada kredibilitas MK.
