
Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri mengimbau orang tua untuk lebih aktif memantau aktivitas anak di dunia daring. Langkah ini dilakukan untuk mencegah anak-anak terpapar ideologi radikal yang dapat menjeratnya menjadi target rekrutmen terorisme.
Latar Belakang
Densus 88 mengungkapkan bahwa paparan konten radikal melalui internet menjadi salah satu pintu masuk terorisme di kalangan muda. Oleh karena itu, peran orang tua dalam mengawasi anak menjadi kunci dalam pencegahan dini.
Fakta Penting
“Orang tua memiliki kontrol atas anaknya. Ambil ponsel putra-putrinya secara tiba-tiba,” ujar Juru Bicara Densus 88, AKBP Mayndra Eka Wardhana dalam jumpa pers di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa (18/11/2025). Langkah ini diharapkan mampu mengurangi risiko anak terpengaruh oleh ideologi radikal.
Dampak
Inisiatif ini tidak hanya melindungi anak dari ancaman terorisme, tetapi juga memperkuat solidaritas keluarga dalam menjaga generasi muda. Dengan pengawasan yang responsif, diharapkan terbentuknya lapisan pertahanan sosial yang tangguh terhadap radikalisme.
Dengan mengimplementasikan langkah-langkah sederhana ini, diharapkan terjadi penurunan kasus anak yang terlibat dalam jaringan terorisme. Orang tua diminta untuk tidak menunda-nunda dalam menjalankan peran protektifnya terhadap anak-anaknya.
“`












